Dilema besar
seorang ibu salah satunya adalah punya anak yang susah makan sayur. Yaps, anak
saya yang paling besar, abang Kifah hampir gak suka semua sayuran. Dia Cuma suka
sayur kangkung yang ditumis, itu pun cuma dimakan bumbunya, dikunyah sebentar
dan kemudian dilepeh lagi.
Makanya saya suka
bingung mau ngasih Kifah sayuran, ya paling saya akalin dengan bikin nugget
sendiri.
Nanti di dalam
nugget itu saya masukin brokoli cincang atau parutan wortel. Kalau sayurnya
udah masuk ke dalam nugget gini, baru deh bisa masuk ke perutnya Kifah.
Baca: Resep Nugget Wortelino
Tapi jujur sih,
saya sukanya ngasih sayuran itu gak udah dimacem-macemin, repot soalnya. Hahaha.
Kan enak kalau cukup ditumis atau dikuah, anak udah suka makan sayuran.
Berdasarkan data
analisis lanjut Survei Konsumsi Makanan Individu (SKMI, 2014) sebesar 97,1%
penduduk Indonesia tidak mengkonsumsi cukup buah dan syuran dengan rerata
konsumsi sayur 70,0 gram/orang/hari dan konsumsi buah 38,8 gram/orang/hari.
Sedangkan World
Health Organization atau WHO merekomendasikan 400 gram buah dan sayur yang
harus dikonsumsi setiap hari dan American Heart Association merekomendasikan 50%
porsi makan atau 4,5 mangkuk dari berbagai macam buah dan sayur setiap hari.
Selain itu,
Kementrian Kesehatan RI melalui pedoman gizi seimbang merekomendasikan konsumsi
3-5 porsi sayur atau 2-3 porsi buah per hari.
Wah sayang sekali
ya, ternyata masyarakat Indonesia belum ‘melek’ makan sayur dan buah. Termasuk
keluarga saya sepertinya, hehehe. Merasa ikut bersalah jadinya.
Padahal buah dan
sayur kan mudah sekali didapatkan, tinggal di desa atau di kota, sayur dan buah
sama-sama mudah didapat dan harganya relatif terjangkau, kecuali produk buah
dan sayur organik yang harganya bisa 2 hingga 3 kali lipat harga buah dan sayur
normal.
Selasa, 19
Desember 2017 kemarin, saya diundang oleh SGM Eksplor untuk menghadiri talk
show mengenai kebiasaan makan buah dan sayur di restoran Bunga Rampai Menteng
Jakarta Pusat.
SGM Eksplor
berkomitmen untuk mendukung gerakan pemerintah yaitu GERMAS/Gerakan Masyarakat
Hidup Sehat dan GEMAYUR/Gemar Makan Sayur.
Karena ya itu
tadi, angka konsumsi buah dan sayur di Indonesia masih jauh dari angka yang
direkomendasikan oleh lembaga kesehatan dunia WHO.
Mengenalkan
Program HEH atau Healthy Eating Habbit
![]() |
Mbak Monica sedang memaparkan program HEH SGM Eksplor |
Dalam rangka
mendukung program GERMAS dan GEMAYUR tersebut, SGM Ekspor meluncurkan gerakan
Healthy Eating Habbit atau HEH di PAUD-PAUD yang ada di Jakarta, Tangerang dan
Jawa Barat.
Menurut Marketing
Manager SGM Eksplor Buah dan Sayur, Mbak Monica Ang “ Gerakan HEH ini sudah
berjalan sejak Maret hingga September 2017 di 20 PAUD yang tersebar di Jakarta,
Tangerang, dan Jawa Barat.”
“Program ini
telah medapatkan respon yang positif dan pihak sekolah, guru, anak, dan orang
tua murid. Melalui program PAUD HEH ini, kami berharap ibu-ibu di Indonesia
dapat lebih menyadari pemenuhan gizi seimbang bagi anak-anak melalui edukasi pola makan sehat dan termasuk
di dalamnya kebiasaan mengkonsumsi buah dan sayur.” Tambahnya.
Program HEH di
PAUD ini dijalankan selama 30 hari, yaitu dengan mengenalkan beraneka ragam buah
dan sayur kepada anak-anak.
Melalui program
ini, diharapkan terbentuk kebiasaan baru anak-anak yaitu menyukai buah dan
sayur sebagai pola makan sehat yang dilakukan sehari-hari.
Pre test dan Post tes
Untuk mengetahui
apakah ada perubahan perilaku anak setelah 30 hari. Tim SGM Eksplor melakukan
pre test dan post test agar terlihat adakah perubahan pola makan anak terhadap
konsumsi buah dan sayur.
Hasilnya adalah
terjadi PERUBAHAN pola makan anak terhadap buah dan sayur setelah menerapkan Healthy
Eating Habbit selama kurun waktu 30 hari.
Pemberian program
HEH ini memiliki pengaruh yang cukup tinggi, yaitu terdapat peningkatan konsumsi
buah sebesar 53.3% dan peningkatan konsumsi sayur sebanyak 57,6%.
![]() |
Psikolog, Mbak Anna Surti |
Secara
Psikologis, yang berubah setelah program HEH selama 30 hari ini menurut
Psikolog Anna Surti adalah:
1.Pola asuh ibu
2.Reaksi anak
terhadap buah dan sayur
3.Kemandirian
anak saat makan
4.Kebiasaan anak
saat makan
Sedangkan
perubahan secara fisiologis terlihat pada:
1.Pola konsumsi
buah dan sayur
2.Pola BAB anak
![]() |
Terjadi perubahan pada diri anak setelah melakukan program HEH selama 30 hari |
Menurut Mbak
Anna, pola asuh ibu berubah menjadi lebih moderat untuk memberikan buah dan
sayur kepada anak.
Nah ini juga PR
banget buat saya, karena saya kadang memaksa dan kadang cuek (terserah, anak
mau makan buah sayur atau nggak).
Dengan adanya
program HEH ini, ternyata pola asuh ibu berubah menjadi jauh lebih moderat.
Kemudian, reaksi
anak terhadap buah dan sayur juga lebih baik, tidak menghindar dan tidak takut
lagi dengan buah dan sayur. Anak juga lebih mandiri ketika makan buah dan
sayur, dan menjadi ‘lebih tertib’ ketika makan buah dan sayur.
Fungsi Penting Buah dan Sayur
Selanjutnya,
dr.Frieda Handayani Kawanto, Sp. A(K) juga memberikan paparan apa manfaat buah
dan sayur khususnya bagi anak-anak.
![]() |
dr. Frieda sedang menjelaskan pentingnya asupan serat dari buah dan sayur bagi anak |
Fungsi buah dan
sayur yang kaya akan serat tersebut adalah:
1.Meningkatkan
fungsi pencernaan
2.Menurunkan
risiko obesitas
3.Menurunkan
risiko diabetes
4.Melindungi dari
kanker usus
5.Anak dengan
konsumsi serat tinggi meningkatkan konsumsi vitamin dan mineral
Indikasi Anak
Kekurangan Serat
1.Sakit perut
berulang
2.Konstipasi atau
susah buang air besar
3.Gangguan
perilaku
4.Penyakit tidak
menular
Anak yang sering
sakit perut, menurut dr. Frieda , bisa jadi karena kurang serat, berarti kurang
makan buah dan sayur.
![]() |
Rekomendasi asupan serat harian dari Kementrian Kesehatan |
Selain itu, kurang
makan buah dan sayur juga berakibat anak menjadi susah air besar. Ketika buang
air besar kotorannya keras hingga anak merasa sakit bahkan menangis.
Anak yang
menderita konstipasi biasanya kotorannya kecil-kecil dan bulat seperti kotoran
kambing. Sebagai ibu, kita harus perhatikan juga ya bagaimana bentuk kotoran
anak, supaya bisa megambil kesimpulan, anak sudah makan cukup buah dan sayur
atau belum.
Memang kotoran
yang baik dan normal seperti apa sih?
![]() |
Tabel bentuk kotoran anak |
Bentuk kotoran
anak yang normal dan tidak terindikasi sembelit atau diare adalah mirip sosis
namun empuk dan halus, tidak terlihat keras. Jika terlihat keras, anak berarti
terkena konstipasi. Jika terlalu lembek atau cair, maka anak sedang terkena
diare.
Sedangkan warna
kotoran yang normal adalah berwarna kuning atau agak kecoklatan.
Hihihi,
ngebayanginnya gimana gitu ya, tapi jangan jijik dulu ya, ini untuk kebaikan
anak kita juga loh, Ma.
Menurut
dr.Frieda, usus atau saluran pencernaan adalah second brainnya tubuh kita loh. Karena kalau usus kita terganggu,
atau saluran pencernaan terganggu, perilaku serta emosi anak juga rentan banget
terganggu.
Oleh karena itu,
usus atau saluran pencernaan ini penting banget
dijaga kesehatannya.
“Siapa yang
anaknya suka marah-marah atau suka uring-uringan di rumah?” tanya dr.Frieda.
“Nah, bisa jadi
yang terganggu itu usus atau saluran cernanya loh buibu.” Jawabnya.
Berkreasi dengan Menu Buah dan Sayur
![]() |
Berkreasi dengan buah dan sayur |
Saya sendiri
termasuk Ibu yang kurang rajin berkreasi dengan masakan dan makanan anak-anak,
alasannya sih karena ga ada ide dan takut makanannya ditolak, hahaha.
Iya kan sebel
udah capek masak eh anaknya gak mau atau gak doyan, makanya saya jarang bikin
kreasi makanan menggunakan buah dan sayur.
![]() |
Bikin sushi isi sayuran |
![]() |
Ini dia Sushi isi sayuran |
Ya paling kayak
yang saya bilang sebelumnya, bikin nugget sayur aja di rumah pakai blender. Alhamdulillah
sih, sejauh ini nugget sayuran saya masih disukai sama Kifah dan Aldebaran.
Selain itu,
menurut psikolog Mbak Anna Surti, selain
berkreasi dengan buah dan sayur, tips untuk membiasakan anak makan buah dan
sayur adalah MEMBUAT ANAK LAPAR.
Yaps, buatlah
anak lapar. Caranya adalah:
1.Beri anak
kegiatan yang menguras energi, bukan nonton tv atau gadget saja.
2.Jangan
memberikan anak camilan atau makanan manis sebelum jam makan tiba. Karena anak
yang kenyang pasti cenderung menolak untuk makan buah dan sayur.
Setelah mengikuti
talk show kemarin, saya mendapat banyak masukan bahwa buah dan sayur itu
penting banget. Pantesan juga Kifah tuh kadang emosinya mudah meledak,
jangan-jangan memang karena kurang makan buah dan sayur.
![]() |
Yuk, ajak anak makan buah dan sayur |
Beda memang sama
Aldebaran yang cenderung pendiam dan santai, ia memang paling suka makan buah
dan sayur.
Mudah-mudahan
kebiasaan Al suka makan buah dan sayur nular deh ke kakaknya. Amiinnnn. Supaya
mamahnya gak rempong lagi, tinggal kupas buah atau masak sayur, makan bareng,
sehat deh sekeluarga.
Kalau buibu lain,
punya tips and trik memberikan buah dan sayur kepada anak kah? Sharing yuk.
Anak pertamaku susah banget makan sayur, kalo buah masih suka. Bisanya aku buatkan agar2 atau nutrijel rasa sayuran. Beda anak kedua Alhamdulillah suka makan sayur dan buah
BalasHapusKalau Gie suka makan sayur yang berkuah kayak sop, bayam, katuk. Kalau buah suka pisang, mangga, pepaya. Alhamdulillah gampang aja dia makannya dan pupnya juga masih normal
BalasHapusAlhamdulillah anak sayur ok tapi kalau buah polihannya terbatas kalau nggak apel ya jeruk aja
BalasHapusAnak-anakku masih susah makan buah dan sayur nih. Harus dibikin lapar dulu ya hahah
BalasHapusAlhamdulillah anakku suka beberapa biah dan sayur tapi ada juga yang ditolak :D Samaan, aku juga males kalo bikin nugget atau apalah yang dimasukin sayurnya biar gak keliatan.. wkwkwk.. Di sekolahnya juga pernah disuruh beberapa kali bawa buah mba.. Memang mesti dibiasain ya..
BalasHapusaku pas kecil juga susunya sgm ^^
BalasHapuswaah ada Mba Anna Surti lagi, emang ya nggak abis-abis kalau udah bahas masalah gizi anak, harus jadi concern banget nih buat ortu
BalasHapusSaya suka makan sayur. Di rumah selalu masak sayur meski kadang cuma sayur bening atau tumis. Sekeluarga suka sayur, kecuali Dema huhuhu. Ini PR berat banget buatku #malahcurcol
BalasHapusAde g suka sayur waktu kecil, tapi pas kuliah deket sama org sunda jadi suka semua sayur. Malah sampai daun pepaya lun dimakan juga. Xixixi..
BalasHapusWuihhh Babam suka selang seling sama yg eksplor. Rasanya frutty banget
BalasHapusAlhamdulillah, Aura sm Anin suka sama sayuran, disayur aja udah suka, gak bikin emaknya repot deh akwkwk
BalasHapusAbim sayuran suka apa aja, cuma kadang kl brokoli direbus dimakan gt aja ga doyan... Aneh kali ya rasanya 😅
BalasHapus